Selasa, 30 September 2014

REVITALISASI DAN PEMBINAAN OLAHRAGA TERABAIKAN, KINERJA KONI-KOTA SORONG DIPERTANYAKAN


Komitmen bagi penyempurnaan dan revitaisasi serta pelaksanaan pembinaan dunia olahraga di Kota Sorong yang di-ikrarkan Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Sorong Periode 2014-2016 saat dilantik April 2014 lalu, terus dipertanyakan banyak pihak khususnya dari kalangan pelaku dan pemerhati Olahraga.

Berbagai agenda berkualitas dan terprogram sebagai manifestasi organisasi induk ke-olahraga-an yang sempat didengungkan sebelumnya terus terabaikan dalam realitas kevakuman organisasi yang terjadi hingga saat ini.

Realitas tersebut akhirnya mengerucut kepada kondisi miris dimana berbagai momentum penting olahraga maupun setiap organisasi cabang olahraga dan organisasi olahraga fungsional yang ada di Kota Sorong saat ini harus berjuang dan mengurus kebutuhan kelembagaan organisasinya sendiri yang seharusnya merupakan tanggungjawab pihak KONI Kota Sorong.

Bahkan dengan nada pesimis mereka, beberapa praktisi olahraga Kota Sorong menyatakan bahwa kondisi tersebut sudah sangat lasim karena tidak terfokus dan minimnya perhatian Pemerintah Daerah (PEMDA) Kota Sorong bagi dunia olahraga.

Belum diketahui secara pasti terjadinya kevakuman  tersebut, namun banyak pihak berharap, kepengurusan KONI-Kota Sorong yang baru dilantik tersebut segera menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan serius demi harkat dan martabat dunia olahraga di Kota Sorong.

Senin, 29 September 2014

INKAI-KOTA SORONG OPTIMIS IKUTI PROGRAM SELEKSI DI MANOKWARI


Pelatih Kepala Institut Karatedo Indonesia (INKAI) Kota Sorong, Yopiie Ulahayanan (29/09) menyatakan, pihaknya optimis untuk mengikutsertakan para Atletnya dalam Program Seleksi dan Penjaringan Atlet Tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan akhir Oktober 2014 mendatang di Kabupaten Manokwari.

Terkait agenda tersebut, dirinya mengatakan, dengan serangkaian persiapan yang telah dilaksanakan, pihaknya merencanakan untuk mengikutsertakan para atletnya untuk kategori usia dini, diantaranya pada Kelas Pra Pemula maupun Kadet.

"..Di Manokwari, saya usahakan dari altlet usia dini 8-9 dan 10-11
atau Pra Pemula serta 12-13 atau Kadet,.." jelas Ulahayanan.

Sementara itu saat dikonfirmasi terkait persiapan para atletnya menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Provinsi Papua tahun 2020 mendatang, dirinya mengatakan hingga saat ini pihaknya terus mengupayakan dan menjalankan Program Latihan Rutin dengan melibatkan para atlet dari usia Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"..Untuk persiapan PON 2020, sekarang ini ada latihan rutin yang dilaksanakan seminggu 3 kali, mulai dari usia SD sampai SMP,..terang Ulahayanan.

Saat ini, INKAI - Kota Sorong telah memiliki kurang lebih 60 orang
atlet yang berasal dari berbagai jenjang Lembaga Pendidikan di Kota
Sorong, diantaranya dari SD Inpres 103 HBM, SD Inpres 17, SMP Madrasah Tsanawiah, SMP Don Bosco serta SMP Negeri 2 Kota Sorong.

Sabtu, 27 September 2014

DINAS PENDIDIKAN GELAR “IN HOUSE TRAINING” KURIKULUM 2013

Dinas Pendidikan Kota Sorong (27/09), menyelenggarakan kegiatan "In House Training" bagi Para Kepala Sekolah maupun Dewan Guru dalam rangka memberikan pemahaman terkait implementasi Kurkulum tahun 2013 yang dipusatkan di SMA Negeri 3 Kota Sorong.

Dikonfirmasi terkait agenda tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, Dra. Hermin Matandung, M.Pd mengatakan, kegiatan tersebut merupakan "induk claster" untuk pelaksanaan "in House Training" dalam rangka pendampingan Kurikulum tahun 2013, sekaligus memberikan
pemahaman kepada para guru selaku pelaksana dalam realisasi kurikulum tersebut.

Ia juga mengatakan, dalam agenda tersebut juga akan dilaksanakan identifikasi keberhasilan maupun permasalahan serta solusi alternatif terkait implementasi Kurikulum tahun 2013.

"..Kegiatan ini sebagai induk claster untuk pelaksanaan In House
Training dalam rangka pendampingan implementasi Kurikulum 2013, dengan tujuan memberikan pemahaman lagi kepada guru-guru sebagai pelaku pelaksanaan Kurikulum 2013,.." ungkap Matandung.

"..Tujuan pendampingan ini juga untuk mengidentifikasi keberhasilan
dan permasalahan implementasi Kurikulum 20013 di Sekolah dan solusi
alternatifnya,.." jelas Kadis.

Sementara itu, ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Kota
Sorong sekaligus penanggung jawab pelaksanaan "In House Training, Drs. J. Sagrim, MM, mengatakan, dalam pelaksanaannya, peserta kegiatan tersebut akan dibagi kedalam 2 kelas diantaranya kelas untuk Para guru serta 1 kelas khusus bagi Para Kepala Sekolah.

"..Dalam pendampingan, kita memberikan pemahaman dalam 2 kelas, 1
kelas untuk Kepala Sekolah dan 1 kelas untuk Dewan Guru,.." jelas
Sagrim.

Sesuai instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - RI, implementasi Kurikulum tahun 2013 wajib dilaksanakan di seluruh Indonesia yang dimulai dari Lembaga Pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK).

Dari data yang berhasil dihimpun, sekitar 20 Lembaga Pendidikan Negeri maupun Swasta tingkat SMA/SMK dilibatkan dalam kegiatan "In House Training" tersebut.

Kamis, 25 September 2014

BANK INDONESIA OPTIMIS, 2015 PEREKONOMIAN INDONESIA MENINGKAT


Ditemui usai memaparkan materinya dalam Lokakarya Kebansentralan Bank Indonesia bagi Para Kepala Sekolah dan Dewan Guru SMA/SMK se-Kota Sorong di Ballroom Swissbell Hotel (25/09), Direktur Eksekutif Bank Indonesia Pusat, DR. Iskandar Simorangkir, SE, MA, mengatakan, dari data investasi sementara yang dimiliki, pihak Bank Indonesia optimis pada tahun 2015 mendatang, perekonomian Indonesia akan mengalami penigkatan yang signifikan.

Ia bahkan mengatakan, peningkatan tersebut diprediksi akan berada pada kisaran 5,4 - 5,8% karena didukung oleh adanya pertumbuhan lapangan pekerjaan maupun produksi barang positif.

"..Dari data sementara investasi, saya lihat sudah mulai tumbuh
positif artinya tahun depan ada pabrik-pabrik baru..tenaga kerja baru yang akan diserap, kemudian produksi barang menjadi lebih besar maka saya (Bank Indonesia) berkeyakinan tahun depan ekonomi kita meningkat,..tumbuh pada kisaran 5,4 - 5,8%.." ungkap Simorangkir.

Sementara itu terkait pelaksanaan Lokakarya yang melibatkan kalangan
pendidik, Simorangkir menjelaskan, dalam implementasinya para tenaga
pendidik merupakan "corong" bagi terciptanya kemakmuran rakyat, sehingga perlu dilibatkan karena keberhasilan suatu penerapan kebijakan bagi kemakmuran rakyat juga sangat ditentukan oleh peran
serta profesi guru di masyarakat.

"..Jadi, misalkan guru-guru telah memahami bagaimana kebijakan itu
diterapkan dan bisa di-implementasikan secara baik maka manfaat kebijakan memakmuran rakyat itu pastilah dinikmati masyarakat Indonesia dan corongnya itu adalah guru-guru.." jelasnya.

Ia juga mengatakan, agenda Lokakarya tersebut juga merupakan bagian
dari motivasi Bank Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa.

"..Ini yang terpenting, untuk mencerdaskan Bangsa..Jadi Bank Indonesia itu turut berperan untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa sehingga orang Indonesia bisa pintar..bagaimana caranya? Dengan guru-guru melalui Lokakarya ini.." terang Simorangkir.

DISTRIBUSI BUKU PENDUKUNG KURIKULUM 2013 CAPAI 98%


Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, Dra. Hermin Matandung, M.Pd (25/09) mengatakan bahwa hingga saat ini, prosentase pendistribusian buku-buku pendukung untuk Kurikulum Tahun 2013 pada berbagai jenjang Lembaga Pendidikan di Kota Sorong telah mencapai 98% rampung.

Dirinya menjelaskan, pendistribusian buku-buku pendukung Kurikulum
tahun 2013 untuk para siswa hanya menyisahkan sebagian kecil Lembaga
Pendidikan di Kota Sorong yang belum menerima, sementara untuk buku
pedoman bagi para guru yang belum didistribusikan.

"..98% buku-buku telah diterima, tinggal sedikit saja yang belum
dapat, tapi hampir sebagian besar sudah terima, kecuali buku pedoman
guru yang belum,.." jelas Kadis.

EKONOMI INDONESIA TRIWULAN-2 TAHUN 2014 TUMBUH 5, 12%


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia untuk Triwulan-II Tahun 2014 dinyatakan mengalami pertumbuhan sebanyak 5,12% karena didukung oleh adanya penurunan tingkat komsumsi maupun tingkat investasi yang mulai membaik.

Hal tersebut disampaikan Direktur Ekseskutif Bank Indonesia Pusat, DR. Iskandar Simorangkir, SE, MM usai pelaksanaan Lokakarya Kebansentralan Bank Indonesia di Swissbell Hotel (25/09).

Ia menjelaskan hal tersebut merupakan fakta reel namun dampak investasinya baru dapat dinikmati pada tahun 2015 mendatang.

"..Kalau kita lihat pertumbuhan Triwulan-II Tahun 2014, Ekonomi kita tumbuh 5,12% dan itu kenyataan tapi dampak investasinya baru kita nikmati tahun depan.." ungkap Simorangkir.

Selain itu, ia menjelaskan, melemahnya perekonomian Indonesia saat ini terkadang diakibatkan oleh melemahnya kegiatan ekport dan sepinya permintaan import luar negeri.

"..Eksport kita melemah. Kenapa melemah? karena permintaan dari Luar Negeri juga melemah. Itu yang mengakibatkan Ekonomi kita turun,.." jelas Simorangkir.

Rabu, 24 September 2014

Jelang Turnamen Di Makasar, Tae-Kwondo Kota Sorong Harapkan Dukungan PEMDA

Menjelang keikutsertaan para atletnya dalam Turnamen Nasional rutin yang akan dilaksanakan di Kota Makasar, Oktober 2014 mendatang, pihak Tae-Kwondo Kota Sorong berharap adanya dukungan Pemerintah Daerah Kota Sorong khususnya terkait dengan masalah pendanaan bagi keberangkatan para atletnya.

Selain membernarkan hal tersebut serta berharap ada sumbangsih positif dari pihak PEMDA Kota Sorong, kepada awak media di kediamannya (22/09), Pelatih Kepala Tae-Kwondo Kota Sorong, Hans Toisuta mengakui selama ini bila diberikan bantuan oleh pihak Pemerintah, pihaknya selalu mengimbanginya dengan torehan prestasi yang terbaik bagi Kota Sorong.

“..Kendala yang sering dihadapi dilapangan dari segi anggaran, ..tetapi selama ini kami memang sering diberikan bantuan sama Pemerintahn Daerah seperti tahun 2012, dan memberikan hasil yang terbaik buat Kota Sorong..,” ungkap Toisuta.

Terkait bantuan anggaran tersebut, Toisuta menjelaskan hingga saat ini pihaknya sementara merencakan untuk melakukan proses lobby dan mengharapkan ada sumbangsih positif dari pihak PEMDA Kota Sorong.

“..Kami berencana me-lobby ke Pemerintah Kota Sorong, mudah-mudahan Pemerintah Kota Sorong bisa memberikan sumbangsihnya kepada atlet-atlet Tae-Kwondo Kota Sorong..,” ujarnya.

Selain itu, saat ini pihak Tae-Kwondo Kota Sorong juga sementara melakukan persiapan maupun program regenerasi atlet demi mencari bibit atlet terbaik untuk mewakili Provinsi Papua Barat dalam Pekan Olahraga N asional (P.O.N) di Provinsi Papua tahun 2020 mendatang.

Selasa, 23 September 2014

Bila Tak Mampu, Peserta Mandiri BPJS-Kesehatan Akan Dibiayai Pemerintah

P. TOMBANG. M. SIAGIAN
KABAG. PEMASARAN
BPJS-KESEHATAN CAB.SORONG
Kepala Bagian (KABAG) Pemasaran BPJS-Kesehatan Cabang Sorong, P. Tombang. M. Siagian di ruang kerjanya (23/09) mengatakan, Para Peserta Mandiri BPJS-Kesehatan yang sebelumnya terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) atau juga masyarakat yang tergolong tidak mampu, pembayaran iuran BPJS-Kesehatannya akan dibiayai oleh Pemerintahh Daerah.

Tombang Siagian menjelaskan, pembiyaan iuran akan dilakukan Pemerintah Daerah  apabila yang bersangkutan melaporkan diri ke Dinas Sosial setempat dengan menyertakan kartu kepesertaan (JAMKESMAS dan JAMKESDA) beserta Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sementara untuk Peserta Mandiri BPJS-Kesehatan yang tergolong mampu diwajibkan untuk tetap membayar iuran setiap bulan baik sementara dalam kondisi sakit maupun tidak sakit.

“..Begitu terdaftar sebagai Peserta Mandiri, yang bersangkutan wajib membayar iuran setiap bulan, sakit maupun tidak sakit kalau dia mampu, tetapi bila tidak mampu dan dulu memiliki kartu JAMKESMAS atau JAMKESDA maka ditanggung Pemerintah, jadi boleh dikatakan mereka tidak membayar iuran..,” jelas Siagian.

Terkait hal tersebut, Tombang Siagian menjelaskan untuk Peserta Mandiri yang tergolong mampu, wajib membayar iuran dan melakukan potongan setiap bulan seperti yang dikenakan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI-POLRI maupun Para Pekerja dan Penerima Upah berdasarkan besaran nominal yang disarankan Pihak BPJS-Kesehatan diantaranya, Klasifikasi Kelas-1 sebesar Rp. 59. 500, Kelas-2 sebesar Rp. 42. 500 dan Klasisifikasi Kelas-3 sebesar Rp. 25. 500 per orang setiap bulan berjalan.

Sementara itu, hingga saat ini, Pihak BPJS-Kesehatan Cabang Sorong mencatat mayoritas pengurusan Kartu Peserta didominasi oleh masyarakat yang ingin menggantikan kartu kepesertaan JAMKESMAS ke kartu BPJS-Kesehatan serta Badan Usaha yang dulunya merupakan anggota JPK-JAMSOSTEK.


Senin, 22 September 2014

Tampil Di Sorong, Crew Sanggar Kabaresi Optimis Tampilkan Yang Terbaik

Dikonfirmasi usai rapat koordinasi bersama Pengurus Ikatan Keluarga Indonesia Maluku (IKIM) Sorong (22/09), Perwakilan Crew Sanggar Kabaresi-Ambon, Nessie Pattinasarany mengatakan dengan serangkaian persiapan yang telah dilakukan, pihaknya sangat optimis tampil secara maksimal untuk mengibur warga Maluku di Sorong.

“..Crew siap bekerja..Katong pung alat musik, kostum dan tenaga samua su siap. Yang pasti su siap tampil maksimal..,jelas Pattinasarany dalam dialek Ambonnya.

Terkait cerita yang akan ditampilkan, Pattinasarany menjelaskan bahwa konsepnya berupa drama musikal yang berthemakan Sagu Salempeng Dipata Dua  dan akan dibawakan dalam nuansa konflik yang terjadi Maluku beberapa tahun silam serta akan berakhir dalam sebuah pemaknaan tentang rasa persaudaraan yang tertuang dalam pepatah Potong Di Kuku Rasa Di Daging, Ale Rasa Beta Rasa.

“..Katong pung carita, carita Sagu Salemepeng Dipata Dua yang katong bawakan dalam carita konflik dan berakhir dengan rasa persaudaraan orang Maluku. Namanya Sagu Salempeng Dipata Dua, Potong Dikuku Rasa Di Daging, Ale Rasa Beta Rasa..ungkapnya.

Ia juga mengatakan, cerita tersebut sengaja diangkat kembali demi memberikan semacam motivasi bagi warga Maluku untuk tetap bersatu walaupun dari Suku dan Agama yang berbeda tapi tetap satu, satu anak Maluku.

Sementara itu, Ketua Panitia Lokal Sorong untuk pelaksanaan Pagelaran Seni Budaya Sanggar Kabaresi-Ambon, Rody Toumahuw, S.Sos  saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sangat mengharapkan agar drama musikal yang akan ditampilkan dalam Pagelaran Seni Budaya tersebut dapat menggambarkan dan menampilkan kebudayaan Maluku serta menciptakan nuansa kebersamaan maupun persaudaraan bagi warga Maluku di Tanah perantauan.

“..Sagu Salempeng Dipata Dua menggambarkan kehidupan orang Maluku dalam kebersamaan,..untuk menata kembali keterpurukan semenjak tragedi kemanusiaan beberapa tahun silam untuk bagaimana katong hidup sebagai orang sudara..,” harap Toumahuw.

Terkait pelaksanaan Pagelaran Seni tersebut, selain telah diputuskan untuk dilaksanakan pada 17 Oktober 2014 di G.O.R Pancasila-Kota Sorong, Rody Toumahuw juga mengatakan bahwa hingga kini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan para Ketua Ikatan Warga untuk melibatkan seluruh warga Maluku yang ada di Sorong Raya demi suksesnya Pagelaran Seni Budaya tersebut.

Direncanakan kurang lebih 50 orang Crew Sanggar Kabaresi akan hadir di Kota Sorong untuk mendukung pelaksanaan pagelaran Seni Budaya tersebut

Harus Ada Evaluasi Rutin Dari Dinkes Kota Sorong Terkait Obesitas


Ditemui usai kegiatan Sosialisasi Tentang Pencegahan Dampak Obesitas (kegemukan) bagi kaum ibu Jemaat GPI Jalan Suci se-Sorong Raya yang dilaksanakan pihak Puskesmas Tanjung Kasuari-Kota Sorong(22/09), Ketua Diakonia GPI Jalan Suci-Sorong,Petrosina Bowaire-Bless,menyatakan kedepan harus ada evaluasi maupun sosialisasi rutin oleh Dinas Kesehatan Kota Sorong demi memberikan pemahaman bagi anggota Jemaatnya dalam menjaga kesehatan.

"..Harapan saya supaya jangan sampai disini saja tetapi kalau boleh selalu ada evaluasi rutin dari Kepala Puskesmas atau Dinas Kesehatan untuk turun kepada Jemaat-jemaat dimana saja untuk memberikan pemahaman khususnya bagi kaum ibu..," harap Petrosina.


Sementara itu, ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Tanjung Kasuari Kota Sorong, Yanto Jumame, SKM, M.Kes, mengatakan selain untuk memberikan pemahaman bagaimana terjadinya Obesitas serta tips pencegahannya, kegiatan sosialisasi tersebut juga didasarkan pada observasi kualitatif dimana 30 - 40% kaum ibu saat ini mengalami obesitas.


"..Kegiatan yang dilakukan adalah pencegahan penyakit kegemukan (Obesitas) karena secara observasi kualitatif dapat dilihat bahwa kurang lebih 30-40% ibu-ibu yang mengalami obesitas...," terang Jumame.


Yanto Jumame juga menjelaskan bahwa dampak dari obesitas tersebut dapat memicu timbulnya penyakit jantung koroner yang merupakan penyakit "pembunuh' no.1 di Indonesia saat ini.